Ayonaikbis.com – Belum lama ini artikel tentang penampakan Maxibus XHD (eXtra High Deck) sudah beredar di web ini. Kali ini, saya akan bercerita ketika roadtest Maxibus ini dari Karoseri Laksana.
Road Test start dari Semarang menuju Gresik & kembali ke Semarang lagi. Berikut reviewnya :
Road Test Maxibus XHD
Jadwal awal Maxibus keluar dari Karoseri Laksana yaitu pukul 15.00 WIB namun ternyata mundur karena masih dicek ulang oleh pihak Mercedes-Benz & Karoseri Laksana sendiri.
Kabarnya yang keluar ada 4 unit, tapi karena yang satu unit kacanya belum dipasang & satunya spionnya belum dipasang, maka yang keluar hanya 2 unit dengan nickname Stuttgart & Mannheim.
Stuttgart & Mannheim sendiri adalah nama kota kecil di negara asal Mercedes-Benz yaitu Jerman.
Maxibus ini menggunakan seat buatan Aldila berjumlah 40 seat dengan footrest & seatbelt untuk bagian depan + 5 seat di Smoking Area.
Fasilitas Maxibus XHD
Wi-Fi
- Music
- TV LCD 32″ & 28″,
- Recleaning seat,
- Toilet
- Smoking Area
- USB Power Plug (setiap seat)
- Stop kontak (rak bagasi plafon)
- GPS
- CCTV
- VOD (Voice On Demand) yang diaplikasikan langsung ke android yang digunakan penumpang.
baca Juga Artikel Bus Terbaru
- Nomor Agen Bus 27 Trans Penjualan Tiket Lengkap Terdekat
- DAMRI Apps Cek Jadwal, Beli Tiket Online Lebih Mudah Dari Handphone
- Daftar Alamat & Nomor Telpon Agen Bus Sumber Alam Lengkap Terdekat
- Cerita dibalik Bus Pariwisata Duane Putra Jaya Wonosobo Mambu Modif
- Spesifikasi dan Harga Minibus Coasterina New Armada
Perjalanan Road Test
Pukul 17.55 WIB bus keluar dari Karoseri Laksana & kami pun naik ke bus kemudian berangkat ke Gresik. Saat masuk Tol Bawen-Semarang, Pak Agus (pengemudi Stuttgart) memacu bus dengan kecepatan 120km/jam.
Kemudian menggoyangkan bus secara zig-zag ke kanan & ke kiri untuk mengecek goyangan Maxibus ini limbung atau tidak.
Saya yang kebetulan sedang di bagian belakang bus merasakan goyangannya. Goyangannya sangat terasa karena memang kecepatannya cukup tinggi, namun body bus tidak limbung & cenderung stabil.
Setelah keluar Tol Kaligawe & memasuki Jalur Pantura Semarang-Pati dengan tekstur jalan yg kurang rata, suspensi dari chassis O500R ini bekerja dengan baik.
Di dalam bus tidak terasa getaran yang sangat keras walau melintasi jalan yang tidak rata (kecuali lubang yang dalam).
Selepas Pati untuk makan, Stuttgart pun dikemudikan oleh Pak Basir. Saya mencoba masuk ke dalam Smoking Area. Di sana terdapat tombol (di ujung kanan dekat pintu) untuk menyalakan exhaust.
Kemudian saya berjalan lagi ke Toilet. Di toilet sudah terdapat tombol tersendiri untuk menyiramkan air, selain itu ada juga keran air & juga cermin di dalamnya.
Di jalan kami bertemu dengan beberapa bus Pantura. Beberapa kru bus tampak melihat Maxibus ini dengan sangat cermat. Mungkin karena baru pertama Maxibus ini mengaspal.
<Skip>
Kami pun sampai di salah satu SPBU di Gresik untuk shalat Subuh. Setelah shalat Subuh, kami melanjutkan perjalanan ke Karoseri Box Truk Gajah Mas milik Timur Terang Transindo Group yang berlokasi di Driyorejo, Gresik, Jawa Timur.
Sekitar pukul 10.00 WIB Pak Sani & Pak Glenn selaku Komisaris Timur Terang Transindo Group pun tiba di Karoseri Gajah Mas ini untuk melihat unitnya secara langsung.
Setelah mengecek unit, saya berkesempatan untuk mengobrol secara langsung dengan salah satu Komisarisnya yaitu Pak Glenn. “Putera Mulya yang sekarang ini milik Timur Terang Transindo Group & tidak ada sangkut pautnya dengan Hiba Group.
Memang saya masih kerabat dengan Hiba Group, tapi bus ini (Putera Mulya) yang punya saya & Pak Sani.”, ungkap Pak Glenn.
Setelah berbincang-bincang dengan Pak Glenn, kami menunggu petugas Spooring dari Gubeng.
Sekitar pukul 16.00 WIB petugas Spooring tiba kemudian mengecek kaki-kaki. Setelah selesai, kami pun pulang ke Semarang.
Sedangkan Pak Agus (pengemudi Stuttgart) & Pak Wito (pengemudi Mannheim) melanjutkan perjalanan ke Mercedes-Benz Bandung untuk service.
Demikian review yang saya dapatkan dari roadtest kemarin. Maaf jika kalimat yang saya sampaikan tidak jelas, karena ini kali pertama saya menulis artikel secara online.
Terima kasih :
- Pak Sani
- Pak Glenn
- Pak Agus (driver BS O500R & Bus IPOMI yang mengemudikan Stuttgart)
- Pak Wito (driver BS O500R & Bus IPOMI yang mengemudikan Mannheim)
- Pak Basir (driver PK yang mengemudikan Stuttgart)
- adiknya Pak Basir (driver PK yang mengemudikan Mannheim)
- Laksana Bus Lovers
Foto-foto dari DJamsPhotograph / James Destino Vito Nugroho
instagram / twitter : @jimmyjames_19
Artikel Road Test & Touring
Road Test : HINO FC 190 dan HINO RN 285
Jika informasi ini menarik silakan Anda bagikan dan jika Anda memiliki artikel road test seperti ini dapat Anda buat dengan menjadi kontributor.
Salam Ayo Naik Bis.
apakah bus eksekutif hrs dipacu dengan kecepatan tinggi kalau d tol……………..
Tidak harus. Tapi saat roadtest tersebut dipacu sampai kecepatan tinggi hanya untuk mengetes tingkat kelimbungan bus. Tetapi setelah itu dipacu hanya pada kecepatan standard di tol saja.
Salam ayo naik bus….
Saya penggemar bis..di riau
Yg ingin saya tanyakan ke ayo naik bis
Apa kecepatan O500R bisa keluar 120km/jam..??
Ok mas, sementara ta gabung dulu saja, tulisan nanti nyusul kalau sudah ada ide
Di tunggu tulisannya mas 🙂
Makasih sebelumnya mas, untuk persyaratannya apa saja ya mas untuk bisa menulis di website Ayo Naik Bus
Tidak ada persyaratan khusus mas, silahkan ikuti panduan
Jika ada pertanyaan lebih jauh bisa kontak kami https://ayonaikbis.com/hubungi-kami
Mantap review bus PO Putera Mulya dari mas Vito, saya tunggu tulisan tulisan berikutnya mas…
Iyapp.. buat mas Widodo juga dipersilahkan untuk ikut serta mengisi artikel jika ingin ikut berbagi kepada teman yang lain 🙂
ayo dukung gerakan “Ayo Naik Bis”