museum sandi negara

Museum Sandi Negara, Mengenal Sejarah Kriptografi

Diposting pada

Museum Sandi Negara – Museum ini tak bisa dilepaskan dari sejarah perjuangan Indonesia melawan penjajah. Tak hanya itu saja, museum ini juga menyajikan berbagai macam sandi yang digunakan negara-negara di dunia melalui teknologi yang canggih.

Sejarah dunia persandian dunia sudah dimulai sejak tahun 3500 sebelum masehi dengan keberadaan cuneiform yang menjadi jenis tulisan sandi tertua di dunia. Dari cuneiform inilah kemudian berkembang menjadi sandi-sandi khusus untuk menjaga kerahasiaan data dan dokumen negara.

Kode sandi bahkan sudah digunakan oleh Yunani kuno untuk menyimpan rahasia berupa kode-kode tertentu terkait rencana penyerangan wilayah musuh agar tidak diketahui oleh musuh. Keberhasilan perang Yunani juga tak terlepas dari sandi yang digunakan.

Sejarah Sandi di Indonesia

Pada masa pasca kemerdekaan sekitar tahun 1946, Menteri Pertahanan Indonesia, Mr. Amir Syarifudin menugaskan dr. Roebiono Kertopati, yang bertugas sebagai dokter di Kementerian Pertahanan Indonesia untuk mengomandai dinas khusus yakni Dinas Code.

Tugasnya adalah untuk menyimpan dan mengamankan seluruh informasi rahasia agar tidak diketahui oleh penjajah. Dengan, sandi-sandi yang dikirim oleh Dinas Code ini jugalah, komunikasi antar intansi yang ada di daerah dilakukan.

Awalnya Dinas Code dibentuk karena ketika itu banyak kantor pemerintahan di Indonesia masih menggunakan sandi lama yang mudah diketahui oleh penjajah Belanda.

Karena itulah, dr. Roebiono membentuk sandi kode baru khusus yang digunakan oleh Republik Indonesia yang disusun dalam 6 buku khusus yang dikenal dengan Buku Kode C yang berisi lebih 10 ribu sandi dalam bahasa Inggris dan Belanda.

Ketika itulah, Belanda mulai kebingungan akan berbagai rencana perlawanan hingga perlawanan diplomatis yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan para pejuangnya, berbagai cara dilakukan oleh Belanda untuk memecahkan kode-kode rahasia itu tidak pernah membuahkan hasil.

Hingga saat ini, bahasa-bahasa sandi masih aktif digunakan tak hanya untuk kepentingan militer saja, tapi juga untuk kepentingan pemerintahan menyebarkan informasi yang bersifat rahasia kepada pemerintah daerah yang ada di seluruh Indonesia.

Sejarah Museum Sandi Negara

Karena dianggap memiliki peran yang sangat vital serta pernah menjadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa, maka Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi pemrakarsa sekaligus pendiri Museum Sandi Negara.

Ketika itu Sri Sultan HB X berkoordinasi dengan Lembaga Sandi Negara yang ketika itu dipimpin oleh Mayjend. TNI Imam Nachrowi Ramli, yang mendapat respon positif dari Lembaga Sandi Negara atau yang dikenal dengan Lemsaneg.

Ketika itu, proses realisasi pembangunan Museum Sandi ini sempat menemui kendala, bahkan sebagai rintisan awalnya, museum ini masih menggunakan gedung Badan Perpustakaan dan Arsip Daeerah sebagai lokasi pertama untuk memamerkan museum sandi.

Hingga akhirnya Museum Sandi Negara secara resmi berdiri dan berlokasi di Jalan Faridan Muridan Noto, Kotabaru, Yogyakarta sampai saat ini yang memanfaatkan bangunan bekas milik AURI.

Bangunan Museum Sandi

Museum Sandi Negara ini terdiri dari dua lantai utama dengan 9 display untuk memamerkan berbagai koleksi, seperti sejarah awal sandi hingga detail profil museum sandi ini. Terdapat pula ruangan yang menyajikan replika awal pembentukan Dinas Code di Indonesia serta berbagai jenis mesin sandi dari sejak awal hingga yang modern seperti yang ada saat ini.

Dan uniknya, museum sandi sejenis ini hanya ada tiga di dunia yakni di Indonesia, Amerika Serikat, dan Belanda. Sedangkan Yunani yang dianggap sebagai pelopor sejarah persandian dunia bahkan tak memiliki museum sandi.

Di lantai dua museum terdapat sejumlah profil dan foto serta berbagai barang peninggalan dari kepala Lembaga Sandi Negara, termasuk beberapa benda bersejarah seperti keris, topi hingga buku tentang sandi.

Baca juga : Malioboro Jogja

Teknologi Mutakhir

Hebatnya lagi, museum ini juga dilengkapi dengan teknologi digital yang canggih sehingga membuat siapa pun pengunjung langsung cepat mengerti dan memahami sejarah persandian dunia dan Indonesia.

Fasilitas Museum Sandi

Siapa pun yang akan berkunjung ke museum ini akan langsung dipandu oleh petugas museum yang akan menjelaskan secara detail dan rinci tentang koleksi serta sejarah yang ada di museum ini.

museum ini pindah ke lokasinya sekarang di Kotabaru, menempati gedung lama milik AURI yang sudah tidak terpakai. Bangunan ini memiliki 2 lantai dengan 9 ruang display yang menyimpan berbagai benda bersejarah sejak masa perang kemerdekaan.

Secara khusus pembagian ruangan di museum ini di mulai dari lantai 1  yang lebih menonjolkan profil dr. Roebiono Kertopati yang diangkat sebagai Bapak Persandian Indonesia.

Selain itu terdapat pula buku sandi serta sepeda onthel yang digunakan oleh kurir khusus yang mengirimkan sandi ke berbagai instansi serta terdapat pula beberapa diorama yang berisi tentang proses pengiriman sandi sejak dari masa perang kemerdekaan hingga saat ini serta dua patung yang bercerita tentang pengangkatan dr. Roebiono sebagai kepala Dinas Code.

Dalam museum ini juga terdapat informasi sejarah bagaimana para kurir sandi berusaha menyimpan kode-kode sandi yang ditulis dengan kertas yang disimpan di tempat rahasia yang ada dalam komponen sepeda onthel.

Selain itu, terdapat mesin-mesin sandi yang digunakan di seluruh dunia termasuk mesin sandi yang dibuat oleh Indonesia.

Kemudian, terdapat pula komputer khusus yang biasa digunakan untuk mengirim sandi berbasis ilmu kriptografi termasuk terdapat pula game yang menggunakan sandi-sandi khusus.

Tarif Masuk Museum Sandi

Pengelola museum sandi negara ini sama sekali tidak memberlakukan tiket masuk alias gratis kepada pengunjung yang hendak memperoleh informasi tentang sejarah kode persandian dunia dan Indonesia.

Baca juga : Kraton Jogja

Jam Kunjungan

Museum Sandi Negara mulai membuka kunjungan dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00 sore, kemudian khusus di hari Sabtu dan Minggu jam buka dimulai dari pukul 09.00 sampai pukul 15.00 sore.

Cara Menuju ke Museum Sandi Negara

Cara untuk menuju ke Museum Sandi Negara ini bisa ditempuh melalui bus Trans Jogja atau bisa juga dengan menggunakan jasa ojek online.

Untuk anda yang berangkat dari Semarang, kamu bisa naik bus AKAP Semarang – Jogja atau bisa juga  menggunakan bus Sugeng Rahayu / Sumber Slamet (ATB) atau bisa juga menggunakan bus EKA / MIRA kemudian turun di Terminal Giwangan dan melanjutkan perjalanan dengan taksi atau ojek online.

Selanjutnya, jika Anda dari Surabaya dapat menggunakan bus Sugeng Rahayu / Sumber Slamet (ATB) atau bisa juga menggunakan bus EKA / MIRA dan berhenti di Terminal Giwangan dilanjut dengan angkutan umum yang melewati museum ini.

Informasi pemesanan tiket bus Sugeng Rahayu dan EKA dapat dilakukan di ayonaikbis.com secara online:

Pesan tiket bus & travel semakin mudah di ayonaikbis.com tanpa harus antre dan tidak perlu install aplikasi lagi. Temukan kemudahan melakukan perjalanan dengan pesan tiket di ayonaikbis.com sekarang.

Atau bisa juga menghubungi agen penjualan tiket bus EKA / Sugeng Rahayu:

Rental Kendaraan

Jika tak ingin repot, anda bisa juga menggunakan jasa rental kendaraan untuk berwisata ke Yogyakarta cukup dengan mengakses situs ayonaikbis.com untuk menemukan berbagai macam mobil dengan fasilitas penyewaan yang beragam, pilihan unit mobil pun juga lengkap.

Nah itu tadi informasi mengenai tempat wisata Museum Sandi Negara yang bisa Anda masukan dalam daftar liburan bersama keluarga atau rombongan teman-teman kantor.

Jika informasi ini bermanfaat silakan Anda bagikan ke pada teman Anda, dan jika membutuhkan informasi wisata lainnya silakan tinggalkan komentar.

Dapatkan informasi terkini dan terpilih dari www.ayonaikbis.com :

    5/5 - (4 votes)