Ayonaikbis.com – Berawal dari manakah kisah PO Agam Tungga Jaya hingga melahirkan cerita kesuksesan Sudiro Tungga Jaya? Simak kisah bus banter selengkapnya berikut ini.
Sejarah Awal PO Agam Tungga Jaya
Halo, bagaimana kabar sedulur semua, kali ini kita akan membahas salah satu pemain yang masih terbilang baru namun telah sukses merambah divisi pariwisata dan bus reguler.
Asal Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, PO Agam Tungga Jaya lahir. Sebelum akhirnya menjadi PO yang telah sukses seperti sekarang.
Sebelum lebih lanjut, sedikit bergeser ke daerah Jiwan, Madiun, terdapat Karoseri yang tak kalah saing dengan “yang dari Malang” itu, Karoseri Gunung Mas, tepat di Jl. Raya Solo No.117, Jiwan Selatan, Jiwan, Kec. Jiwan, Madiun, Jawa Timur 63161.
Ada yang sudah pernah lewat depan garasi atau bahkan sudah berkunjung resmi? Yuk share di kolom komentar 🙂
Kembali lagi, dibawah kepemilikan Bpk H. Aris Rusman dan kemudian dikelola oleh anaknya yaitu Ki Agus Muhammad Syidik yg masih berusia 25 Tahun, cerita kesuksesannya dimula dari sini.
Berawal dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyaluran bahan bakar bahan bakar dengan menggunakan kendaraan truk di Surabaya.
Kemudian, seiring dengan berjalannya waktu mulailah tahun 2014, PT yang berkantor di Desa Suratmajan Maospati ini mulai mengembangkan sayapnya dengan membuka usaha bis pariwisata.
Pada mulanya hanya bermodal 2 unit armada minibus yaitu Mitsubishi canter dengan body Scorpion kid buatan karoseri Tentrem. Selain itu juga mengoperasikan Isuzu ELF long body buatan karoseri Adi Putro.
Baca juga:
- Sejarah karoseri Adiputro yang ternyata bukan dari bisnis otomotif
- Sejarah Karoseri Tentrem, apakah dari PO. Tentrem ?
Kabar dari mulut ke mulut, berhembus kencang, namanya kian bertambah besar dan tersohor di seantero karisedanan Madiun
Awalmulanya Agam Tungga Jaya berhasil membeli 3 unit big bus dari Subur Jaya Rembang.
Dimana ketiganya menggunakan bodi New Super Jetbus2 HD (High Deck) buatan karoseri Adiputro Malang.
Kala itu, membeli sebuah bus dari Subur jaya nampak menjadi trend dikalangan pengusaha bus ya kawan hehe 🙂
Kita lihat saja banyak sekali bus-bus pariwisata yang menggunakan livery ciri khas PO. Subur Jaya.
Kelahiran Sudiro Tungga Jaya
Kesuksesan dalam divisi pariwisata tak membuat owner dan managemen berpuas hati. Menjamah ke bus reguler malam akhirnya menjadi pilihan. Lahir dengan nama baru Sudiro Tungga Jaya atau biasa disingkat STJ.
Dari bisnis pariwisata ke bus reguler nyatanya mudah bagi Agam Tungga Jaya, kisah lain yang mengingatkan dari pariwisata ke layanan bus malam yaitu ada PO Laju Prima.
Simak kisah lengkap PO Laju Prima disini ya Tumbuh Sebagai Pionir, PO Laju Prima Hadir, dan juga berikut Nomor Telpon Agen Bus Laju Prima Lengkap
Pada pertengahan tahun 2017 yakni tepatnya bulan Juni, STJ membuka dua trayek reguler. Trayek AKAP reguler tersebut jurusan Ponorogo – Ciledug PP dan Ponorogo – Bogor PP.
Kemudian di akhir bulan Agustus 2017 PO Sudiro Tungga Jaya membuka jalur yang ketiga yaitu jurusan Ponorogo – Jakarta PP.
Melayani kelas eksekutif dengan total jumlah tempat duduk untuk penumpang sebanyak 32 kursi. Dilengkapi dengan recleaning seat, bantal, selimut, servis makan, snack, WiFi dan toilet serta hiburan LED TV.
Sedangkan untuk armadanya yaitu menggunakan body Jetbus 2+ SHD, Jetbus 3+ SHD dari Karoseri Adi Putro Malang dan Zeppelin G3 HDD buatan Gunung Mas Madiun.
Tak hanya itu, beberapa bulan lalu juga menghadirkan salah satu bodi jebolan Karoser Adiputro bermodel Jetbus 3+ UHD, pemberangkatan awal mulai tanggal 18 Juni 2019 dari Sragen dan tanggal 19 Juni 2019 dari Pondok Cabe.
Simak selengkapnya disini ya Jadwal Keberangkatan Bus Sudiro Tungga Jaya Jetbus 3+ UHD
Sedangkan untuk chassisnya sendiri, menggunakan chassis bus buatan Hino dengan tipe Hino R260 atau yang biasa disebut RK8, dan Hino RN 285. Selain itu juga punya mesin Scania dengan seri K360.
Meski baru terhitung 2 tahun, namun STJ telah sukses, dibuktikannya dengan banyaknya peminat bus ini, terlebih dengan jargon Elkusla yang membuming ini.
Tahukah kamu hingga detik ini tercacat ada lebih dari 53 Ribu foto dan video yang menggunakan hastag sudirotunggajaya di sosial media Instagram, Luar biasa 🙂
Elkusla sendiri merupakan kepanjangan dari Eling Kuat dan Slamet atau dalam bahasa Indonesia berarti Ingat, Kuat dan Selamat ini terkenal dengan kecepatan dalam menempuh jarak menembus kota-kota di pulau Jawa.
Ada yang sudah mencoba seberapa banter bus ini? Share di kolom komentar ya 🙂
Armada Bus PO Agam Tungga Jaya
Untuk urusan pemilihan bodi dan mesin, keduanya dalam hal ini Agam dan Sudiro sama sama bisa dibilang memiliki highendclass. Menggunakan bodi terbaru dan juga didukung mesin-mesin yang handal.
Keduanya memiliki livery atau corak yang sama, dengan menghadirkan warna yang beragam, mulai merah, ungu, hijau, kuning, jingga hingga hitam putih pun nampak elegan.
Armada Bus Sudiro Tungga Jaya
Masih dalam satu kesamaan yakni menggunakan bodi dari Karoseri Adiputro, dari Jetbus 2+, Jetbus 2+ SHD, Jetbus 3+ SHD, Jetbus 3+ UHD dan baru baru ini menggunakan Avante H9 dari Karoseri Tentrem.
Hadir pula dengan model Jetbus3+ UHD jebolan Adiputro bermesin Scania K410 dengan warna putih dan dihiasi livery khas berwana biru.
Bulan Agustus 2019 kemarin, tak hanya dari keluarga Adiputro, Sudiro Tungga Jaya juga menambah anggota baru dari Karoseri Tentrem, hadir dengan model Avante H9, bermesin Hino Rk8-R260 Air Suspension.
Cantik sekali 🙂
Trayek Bus STJ
Seri A : Semarang, Salatiga, Boyolali, Kartosuro, Solo, Masaran, Sragen, Ngawi, Maospati, Madiun, Ponorogo
Seri B : Semarang, Pintu Tol Salatiga, Suruh, Karang Gede, Kelngo. Kacangan, Gabugan, Mungkru, Sragen, Ngawi, Maospati, Madiun, Ponorogo
Seri C : Semarang, Bawen, Ungaran, Salatiga, Boyolali, Kartosuro, Solo, Karanganyar, Karangpandan, Matesih, Tawang Mangu, Cemoro Sewu, Sarangan, Plaosan, Magetan.
Seri D : Semarang, Boyolali, Kartosuro, Solo, Masaran, Sragen, Ngawi, Maospati, Madiun, Ponorogo
Seri G : Semarang, Ungaran, Boyolali, Kartosuro, Solo, Karanganyar, Matesih, Tawang Mangu, Sarangan, Plaosan, Magetan
Jalur 3 : Solo, Wonogiri, Ngadirojo, Jatisrono, Purwantoro
Jalur 4 : Solo, Wonogiri, Giriwoyo