candi plaosan

Candi Plaosan, Bukti Cinta Rakai Pikatan untuk Pramodyawardhani

Diposting pada

Candi Plaosan – Bagi Anda yang suka dengan objek wisata sejarah dan budaya, Candi Plaosan menjadi tempat yang tepat untuk dikunjungi.

Candi yang bercorak dua latar yang berbeda; Hindu dan Budha ini digunakan sebagai tempat pemujaan kepada Sang Budha.

Candi ini juga disebut sebagai bentuk rasa cinta Rakai Pikatan kepada sang permaisurinya, Pramodyawardhani. Hubungan yang dibangun tanpa memandang latar belakang agama yang menjadi bukti kekuatan cinta.

Seperti diketahui Sri Raja Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya adalah penganut kuat agama Hindu yang mencintai Pramodyawardhani keturunan bangsawan yang berlatar agama Budha.

Meski sudah berstatus sebagai suami istri, namun Rakai Pikatan tak pernah memaksa sang permaisuri untuk mengikuti agama yang ia anut. Sebaliknya ia bahkan membangun candi khusus agar istrinya bisa beribadah sesuai dengan keyakinannya.

Karenanya bentuk bangunan candi yang terletak di Desa Bugisan yang masih berada dalam satu komplek Candi Prambanan ini kental dengan akulturasi budaya berlatar dua agama yang berbeda.

Sebagai bentuk persembahan kepada sang permaisuri, Rakai Pikatan membangun candi dengan amat detail dengan bentuk pahatan yang halus dan masih terlihat jelas hingga saat ini dan sama persis dengan corak yang ada di candi-candi Budha lainnya seperti Candi Borobudur dan Candi Kalasan.

Dari candi ini juga para pengunjung bisa mempelajari arti sesungguhnya tentang toleransi beragama yang sudah berlangsung jauh sebelum Indonesia membentuk menjadi sebuah negara.

Baca juga : Candi Bubrah

Sejarah Candi Plaosan

Sejarah Candi diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Mataram Hindu di awal abad ke 9 masehi semasa kepemimpinan Sri Maharaja Rakai Pikatan.

Bukti itu diperkuat dengan temuan prasasti Cri Kahulunan yang dibuat pada 842 masehi yang menyebut candi yang ada di sisi utara atau Lor diinisiasi oleh permaisuri Ratu Sri Kahulunan yang merupakan gelar dari Pramowardhani.

Pramowardhani adalah putri Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra yang dikenal sebagai pemeluk agama Budha yang taat.

Candi ini dibangun bukanlah sebagai prasyarat untuk meminang Pramowardhani, melainkan wujud rasa cinta yang besar Rakai Pikatan kepada Sri Kahulunan sehingga candi ini dibangun khusus untuk sang permaisuri melakukan ritual peribadatannya.

Bukti bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan juga semakin diperkuat dengan ditemukannya sebuah prasasti berupa lempengan emas yang dibuat dengan bahasa Sansekerta yang menyebut bahwa candi dibangun pada masa Rakai Pikatan.

Bangunan Candi Plaosan

Bangunan candi terdiri atas dua bangunan utama, yaitu; Plaosan Lor dan Plaosan Kidul yang memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Plaosan Lor

Di komplek percandian Plaosan Lor yang berukuran lebih luas dari Plaosan Kidul, terdapat dua arca Dwarapala yang saling menghadap. Arca yang ukurannya sama dengan ukuran manusia berada dalam posisi duduk bersila dengan tangan kanan memegang gada dan tangan kiri bertumpu di lutut kiri.

Di Plaosan Lor juga terdapat 6 stupa berukuran besar yang menjadi corak khas Budha dengan dua bangunan bertingkat yang pada bagian atasnya terdapat candi utama yang menghadap ke barat dan dikeliling pagar berupa bebatuan andesit.

Dan di sekeliling Plaosan Lor juga terdapat candi perwara yang jumlahnya mencapai 174 perwara, berupa 58 candi kecil dan 116 bangunan menyerupai stupa.

Di bagian barat pagar batuan andesit itu terdapat juga gerbang berukuran besar berupa gapura paduraksa yang dibagian atas gapura diberi hiasan mahkota-mahkota kecil yang menjadi perlambang mahkota sang permaisuri.

Di seluruh dinding luar bangunan candi juga dibuat relief yang menggambarkan sepasang lelaki dan perempuan dalam posisi berdiri dengan ukuran sebesar manusia dengan posisi sebelah selatan terdapat relief laki-laki dan di bagian utara dibuat relief berbentuk perempuan.

Bagian Dalam Candi Plaosan Lor

Masuk ke bagian dalam bangunan candi lor terdapat enam ruangan utama yang terbagi menjadi dua ruangan; tiga menuju ke ruangan bawah dan tiga ruangan lainnya menuju ke lantai dua candi.

Di ruang utama candi terdapat tiga arca Budha yang langsung menghadap ke pintu utama candi yang diletakkan diatas padadmasana. Di bagian dinding ruang terdapat pula relung-relung yang pada zaman dahulu digunakan sebagai tempat meletakkan lampu sebagai penerangan candi.

Candi sisi Lor memang diwarna dengan unsur Budha yang dominan termasuk keberadaan arca-arca Budha berukuran besar sebagai bagian dari riitual pemujaan kepada Sang Budha.

Baca Juga : Candi Sambisari

Plaosan Kidul

Beralih ke bagian candi lainnya yakni Plaosan Kidul, yang dipisahkan oleh jalan dengan Plaosan Lor. Bentuk dan kondisi candi bagian kidul ini masih terlihat kokoh meski bagian candi utamanya hanya tersisa reruntuhannya saja.

candi kidul memang menjadi simbol yang diberikan Pramodyawardhani kepada sang suami Rakai Pikatan untuk bersanding dengan candi Lor yang kental dengan nuansa perempuan yang ditonjolkan di relief-reliefnya.

Di candi kidul reliefnya memang lebih kental dengan unsur laki-laki yang mengarah kepada Sri Raja Rakai Pikatan yang digambarkan dalam bentuk luapan cinta kepada perempuan.

Di bagian kidul candi ini nuansa dan corak hindunya memang lebih mendominasi sesuai dengan latar belakang Rakai Pikatan yang merupakan penganut agama Hindu.

Di pelataran teras candi terlihat lebih halus jauh berbeda dengan candi-candi bernuansa Budha lainnya. Ada kemungkinan pelataran teras ini dijadikan sebagai vihara bagi Sri Ratu Kahulunan.

dulu. Meski sang raja Rakai Pikatan beragama Hindu dia tetap memberikan kebebasan kepada istri dan warganya untuk memeluk keyakinan yang berbeda. Candi bukan hanya menjadi tanda bersatunya dua wangsa besar, Syailendra dan Sanjaya, namun juga menjadi bukti nyata toleransi umat beragama.

Tarif Tiket Masuk Candi Plaosan

Jika pengunjung ingin memasuki candi melalui pintu utama Candi Prambanan maka tarif yang dikenakan sebesar Rp. 50 ribu perpengunjung kategori dewasa, sedangkan untuk anak-anak tarifnya Rp. 20 ribu.

Untuk wisatawan mancanegara, tarif yang berlaku adalah USD 18 untuk dewasa dan USD 9 untuk anak-anak.

Tapi jika pengunjung hanya ingin berwisata ke candi saja maka tiket masuknya hanya sebesar Rp. 3 ribu perpengunjung.

Jam Buka Candi Plaosan

Secara khusus jam pelayanan candi dimulai dari pukul 09.00 – pukul 17.00 sore.

Cara Menuju ke Candi Plaosan

Candi terletak di bagian utara Candi Prambanan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari komplek percandian Prambanan. Cara aksesnya pun sama dengan cara menuju ke Candi Prambanan.

Setelah tiba di Komplek Candi Prambanan bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju ke candi ke arah utara.

Buat anda yang berasal dari Surabaya yang hendak mengunjungi candi bisa juga menggunakan bus Sugeng Rahayu / Sumber Selamat (ATB) atau bisa juga menggunakan bus EKA / MIRA.

Informasi pemesanan tiket bus Sugeng Rahayu dan EKA dapat dilakukan di ayonaikbis.com secara online:

Pesan tiket bus & travel semakin mudah di ayonaikbis.com tanpa harus antre dan tidak perlu install aplikasi lagi. Temukan kemudahan melakukan perjalanan dengan pesan tiket di ayonaikbis.com sekarang.

Atau bisa juga menghubungi agen penjualan tiket bus EKA / Sugeng Rahayu:

Sewa Bus

Jika ingin lebih simpel dan nyaman saat hendak berkunjung ke candi dan berbagai obyek wisata di Klaten lainnya, Anda bisa memanfaatkan jasa sewa bus jogja atau sewa bus pariwisata lainnya.

Rental Kendaraan

Selain menawarkan jasa sewa bus Anda juga dapat menemukan informasi rental mobil di ayonaikbis.com, temukan berbagai macam mobil dengan fasilitas penyewaan yang beragam, pilihan unit mobil pun juga lengkap.

Nah itu tadi informasi mengenai tempat wisata candi Klaten yang bisa Anda masukan dalam daftar liburan bersama keluarga atau rombongan teman-teman kantor.

Jika informasi ini bermanfaat silakan Anda bagikan ke pada teman Anda, dan jika membutuhkan informasi wisata lainnya silakan tinggalkan komentar.

Dapatkan informasi terkini informasi wisata pilihan dari www.ayonaikbis.com :

    5/5 - (8 votes)