Kenapa tidak pernah melihat bus HINO RN 285 SHD dan Mercedes Benz OH 1626 SHD ? Berikut ini ternyata alasannya.
HINO RN 285 merupakan salah satu produk dari perusahaan Jepang HINO yang nantinya akan menggantikan HINO RK 8 yang segera disuntik mati pada tahun 2021.
Meskipun kabarnya akan terdapat dua seri penerus HINO RK 8 atau R260 yaitu seri RM dan RN.
Nah namun kita tidak akan membahas mengenai penerus HINO RK, melainkan tentang alasan mengapa HINO RN 285 dan Mercedes Benz OH 1626 tidak direkomendasikan dibuat tipe SHD / XHD / H9.
Jadi yang ingin tau mengapa HINO RK 8 disuntik mati silakan tonton Video Penjelasannya HINO RK 8 Disuntik Mati.
HINO RN 285 dan MB 1626 Tidak Bisa Jadi SHD atau XHD.
Jadi sebenarnya HINO RN 285 dan Mercedes Benz OH 1626 ini merupakan satu kelas yaitu memiliki HP kurang lebih 285 PS dan 260 HP.
Kedua seri ini tersedia dalam dua versi Transmisi Manual dan juga Transmisi otomatis.
Baca : Spesifikasi HINO RN 285 Matic
MB 1626 dan HINO RN 285, Bisa Jadi SHD / XHD / H9 ?
Banyak pertanyaan dari penggemar bus atau mungkin beberapa orang yang ingin membuat bus dengan chasis model ini.
Sebenarnya kata yang tepat adalah bukan “tidak bisa” melainkan “tidak direkomendasikan“.
Alasan utamanya adalah faktor keselamatan yang menjadi pertimbangan utama dari pihak bus builder atau karoseri.
Hal ini berhubungan dengan Center Of Gravity dari kedua chasis ini yang tidak direkomendasikan jika dibangun untuk tipe SHD / XHD / H9. Jika bodi bus terlalu tinggi dikhawatirkan bus akan mudah terguling.
Hal ini disebabkan oleh kedua tipe chasis ini memiliki posisi balon udara / Air Suspensi yang berada dibawah chasis (depan belakang).
Berbeda dengan seri seperti HINO RM 380 dan Mercedes Benz OH 1836 yang posisi Air Suspensinya (belakang) sudah diluar chasis berjenis Wide.
Jadi untuk seri-seri diatas RN 285 dan MB OH 1626 ini sudah menggunakan Air Suspension Wide yang artinya lebih lebar sehingga memungkinkan bus dapat dibangun menjadi SHD atau XHD atau H9.
Gambar Teknis
Nah agar lebih jelas berikut ini gambar teknis dari kedua chasis tersebut agar mengetahui posisi Air Suspensionnya.
Dan untuk Mercedes Benz OH 1626 gambarnya juga Air Suspension belakang berada dibawah chasis.
Perdebatan SHD
Dan ada beberapa diskusi dari group facebook yang membandingkan dengan seri Scania K360ib kenapa bisa dibuat SHD ?
Mungkin beberapa orang dari grup ini melihat posisi balon udara hanya pada bagian depan saja, padahal sebenarnya yang berpengaruh adalah balon udara yang ada pada bagian belakang.
Alasan lainnya adalah Scania K360ib lebih tepat jika dibandingkan dengan Mercedes Benz OH 1836.
Untuk Scania K360ib posisi Air Suspension bagian depan memang tepat dibawah chasis dan untuk Mercedes benz OH 1836 sedikit keluar namun tetap posisinya lebih dalam dari Air Suspension bagian belakang.
Mari kita perhatikan lebih jelas dari gambar teknis Scania K360ib dan juga Mercedes Benz OH 1836.
Scania K360ib untuk balon udara bagian depan tepat dibawah chasis namun untuk bagian belakang menggunakan tipe Wide.
Untuk penampakan dari atas Mercedes Benz OH 1836, posisi Air Suspension depan memang tidak tepat segaris dengan chasis namun untuk balon udara bagian belakang tetap menggunakan model Wide.
Rekomendasi Sewa Elf Coaster Jakarta Murah 17 Seat
√ Daftar Sewa Bus Pariwisata Jakarta Murah Terpercaya Lengkap
Nah untuk seri Scania K410ib juga bagian depan segaris dengan chasis namun untuk begian belakang menggunakan tipe Wide yang memungkinakan balon udara ada diluar chasis.
Bahkan untuk modifikasi Air Suspension pada HINO RK8 juga yang digunakan adalah tipe air suspension Wide ketikan dibangun di karoseri.
Jadi tidak usah heran jika HINO seri RK 8 lebih banyak dibuat SHD karena memang jenis Air Suspensionnya adalah tipe Wide.
Untuk lebih jelasnya silakan baca artikel : HINO RK8 Space Frame Sumber Alam.
Kesimpulan
Jadi kesimpulannya mengapa seri HINO RN 285 dan Mercedes Benz OH 1626 tidak direkomendasikan dibangun sebuah bus dengan tipe SHD/XHD/H9, ya karena COG (Center Of Gravity) belum memenuhi standart keamanan yang di izinkan.
Biasanya untuk bus SHD/ XHD Prime /H9 memiliki tinggi sekitar 3,8 – 3,9 Meter dan untuk bus HDD/HD Prime/H7 biasanya sekitar 3,7 meter.
Keterangan:
- SHD dan HDD untuk produk Adi Putro
- XHD Prime dan HD Prime untuk produk Laksana
- H9/H7 untuk produk Tentrem
FYI : SHD juga melabeli setiap produk karoseri Rahayu Santosa, namun SHD versi RS artinya Semi High Deck yang memiliki tinggi total bus sekitar 3,7 meter.
Jadi setiap karoseri menyebut produk mereka berbeda-beda bertujuan agar memiliki ciri khas masing-masing.
Dan untuk karoseri lainnya seperti New Armada, Trisakti dan Morodadi juga memiliki penyebutan yang hampir sama dengan Adiputro meskipun ada yang ditulisakan dan ada yang tidak.
Membedakan Jetbus SHD dan HDD
Karena banyak yang masih belum paham membedakan produk SHD dan HDD/HD maka sebaiknya baca Tips Membedakan bus SHD dan HDD Adiputro.
Nah itu tadi sedikit informasi tentang chasis bus semoga bermanfaat dan jangan lupa ikut bergabung di grup Telegram Ayo Naik Bis.
Dan jika pembaca sekalian ingin tau bagaiman hobi bus agar dapat menghasilkan. Silakan kunjungi 7 kegiatan Bismania Yang Dapat Menghasilakan Uang dengan Cepat.
[VIRAL] Anak Ini Bernama SCANIA K410 dan HINO RK
Viral | Kolektor Mobil Klasik Hauwke : Sudiro Tungga Jaya “Bus Maut”
Baca juga informasi menarik lainnya
- Harga Mercedes Benz 1526 dan 1626 Update Desember 2020
- Kenapa MB 1626 Dan HINO RN 285 Tidak Bisa Jadi SHD ?
- Spesifikasi dan Harga Mercedes Benz 1836 dan 2542 Terbaru 2019
- Harga Chasis Mercedes Benz OF 917 On The Road
- Volvo B11R 430 Siap Bersaing Dengan SCANIA
- Harga Chassis Mercedes Benz Terbaru
- Akhirnya Rilis HINO RN 285 Matic
- Gebrakan Isuzu LT 134 Pesaing HINO RK8
- Spesifikasi HINO RM 380
- Spesifikasi dan Harga SCANIA K410IB