Ayonaikbis.com – Green Bus Scania hadir sebagai tonggak transportasi masa depan, bus ramah lingkungan ini pertama kali di kembangkan Scania India dan ujicoba perdana di Nagpur, India. Apa yang menarik dari Green bus Scania ?
Scania telah mengembangkan kendaraan ramah lingkungan sejak 20 tahun silam dan melakukan berbagai inovasi termasuk bus dan truk hybrid serta menggunakan bahan bakar terbarukan, selain bus-bus terbaru scania berbahan bakar solar seperti Scania Interlink, atau chasis kelas permium seperti seri Scania K360ib dan Scania K410Ib.
Green bus merupakan salah satu bus yang diperuntukan sebagai angkutan umum yang menggunakan bahan bakar etanol, kita ketahui bahwa bahan bakar solar dari minyak bumi merupakan bahan bakar yang tidak dapat di perbaharui artinya ketersediaannya akan menipis karena proses pembentukan minyak bumi membutuhkan waktu ratusan tahun.
Nah Scania menghadirkan Green bus untuk menjawab permasalahan itu dengan menghadirkan bus berbahan bakar etanol yang di hasilkan dari tumbuhan.
Green bus scania diberi cat berwana hijau dengan livery daun-daun dengan tujuan untuk memberikan kesan bus ramah lingkungan dan memang untuk memperbaiki lingkungan yang saat ini sudah banyak sekali tercemar polusi udara terutama di kota-kota besar.
Sedikit mengenal bahan bakar etanol yaitu etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan pada minuman beralkohol dengan penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol seringkali dijadikan bahan tambahan bensin sehingga menjadi biofuel.
Produksi etanol dunia untuk bahan bakar transportasi meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu 7 tahun, dari 17 miliar liter pada tahun 2000 menjadi 52 miliar liter pada tahun 2007. Dari tahun 2007 ke 2008, komposisi etanol pada bahan bakar bensin di dunia telah meningkat dari 3.7% menjadi 5.4%.
Pada tahun 2010, produksi etanol dunia mencapai angka 22,95 miliar galon AS (86,9 miliar liter), dengan Amerika Serikat sendiri memproduksi 13,2 miliar galon AS, atau 57,5% dari total produksi dunia
Kita ketahui Indonesia merupakan negara agraris yang besar sebenarnya sangat cocok untuk memproduksi etanol dari umbi kayu atau singkong dan penggunaannya dapat sebagai bahan bakar kendaraan.
Nah model Green Bus Scania ini seperti model bus kota umumnya yang berlantai rendah atau low entry memang ditujukan untuk kebutuhan transportasi BRT (Bus Rapid Transit)
Jadi dengan bus ini mungkin bisa dimulai dari pemerintah DKI jakarta dengan Transjakarta, karena memang kebutuhan bus di jakarta sangat banyak terbukti di tahun 2017 saja PT Transjakarta akan menyiapkan sebanyak 2000 unit bus Transjakarta yang terdiri dari bus single deck, maxi, artikulasi atau bus gandeng dan lainnya.
Nah jadi tidak ada salahnya jika bus-bus ini juga menggunakan teknologi terbaru dari Scania dengan bahan bakar etanol yang mampu kita produksi sendiri dan pastinya bus ini lebih ramah lingkungan berstandart Euro V.
Bagaimana menurut pendapat Anda ?