Candi Lumbung Klaten

Candi Lumbung, Tempat Persemayaman Triratna Umat Budha

Diposting pada

Candi Lumbung lokasinya tak jauh dari komplek Candi Prambanan, ternyata memiliki keunikan yang perlu Anda ketahui sebelum berkunjung kesini.

Satu hal yang unik dari tempat wisata ini karena meski berada dalam kawasan Candi Prambanan yang bernuansa Hindu, namun candi ini lebih mengarah ke corak candi Budha.

Candi yang dibangun di masa kerajaan Mataram Kuno saat masa kekuasaan Wangsa Syailendra, memiliki bentuk yang berbeda dengan candi-candi yang ada di komplek Candi Prambanan.

Keberadaan candi berunsur Budha di dalam komplek Hindu inilah yang sangat menarik untuk dikunjungi karena bentuk dan ornamen candinya jauh berbeda dengan candi-candi di komplek Candi Prambanan.

Selain itu, keunikan lainnya adalah, ternyata terdapat dua candi yang sama dengan lokasi yang berbeda yakni; Candi Lumbung di Magelang yang berada dalam kawasan Candi Borobudur serta Candi Lumbung yang berada di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan.

Untuk lebih jauh tentang cerita tempat wisata Klaten – Jogja ini, baca informasi detailnya berikut ini.

Sejarah Candi Lumbung

Candi Lumbung Klaten
Candi Lumbung Prambanan

Candi Lumbung Klaten sendiri diperkirakan mulai dibangun pada abad ke 9 hingga ke 10 masehi di masa Wangsa Syailendra yang kental dengan agama Budha yang juga membangun Candi Borobudur.

Ketika itu, Rakai Pikatan yang berasal dari Wangsa Sanjaya sebagai penganut Hindu, menjadi penguasa baru tanah Jawa dan berupaya menyaingi eksistensi Wangsa Syailendra yang sudah lebih dulu membangun Candi Borobudur termasuk candi yang berada dikawasan Prambanan ini.

Untuk menandingi Candi Borobudur, Rakai Pikatan membangun Candi Prambanan untuk menghormati sekaligus sebagai persembahan kepada Dewa Siwa, salah satu dewa tertinggi dalam konsep Trimurti.

Keberadaan Candi Lumbung ini pulalah yang diperkirakan menjadi salah satu alasan Rakai Pikatan membangun Candi Prambanan, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari Candi Lumbung dan candi lain bercorak Budha.

Dua wangsa yang masih memiliki hubungan sedarah ini disebut saling bersaing dalam hal eksistensi kekuasaan dan memiliki perbedaan latar belakang agama yang kuat.

Untuk menunjukkan eksistensi kekuasaan masing-masing dinasti inilah dasar pembangunan candi-candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta, sesuai dengan keyakinan masing-masing dinasti dengan dua corak yang dominan; Budha dan Hindu.

Setelah peralihan kekuasan dari Raja Lokapala kepada Maha Raja Mpu Sindok sebagai generasi terakhir Wangsa Sanjaya, pusat kerajaan pun dialihkan ke Jawa Timur sehingga proses pembangunan candi tak dilanjutkan.

Sampai pada akhirnya pembangunan candi ini terlantar dan terkubur dalam tanah pasca erupsi Gunung Merapi pada masa Mataram Kuno.

Baca Juga : Pabrik Gula Gondang Winangoen

Pemugaran

Candi Lumbung dipugar bersamaan dengan Candi Prambanan, karena berada di lokasi yang sangat berdekatan atau disebelah utara Candi Prambanan.

Ketika itu, kondisi Candi Lumbung rusak parah setelah ribuan tahun tertimbun dalam tanah melalui berbagai bencana alam yang terjadi di Yogyakarta seperti dampak letusan Gunung Merapi dan gempa bumi dahsyat.

Di tahun 1990, pemerintah mulai menjadikan kawasan Candi Prambanan sebagai situs taman purbakala yang dijadikan sebagai obyek wisata.

Dan, karena Candi Lumbung berada dalam satu kawasan dengan Candi Prambanan maka pengelolaannya dijadikan satu bersama dengan manajemen pengelolaan Candi Prambanan.

Meski dipugar bersamaan dengan Candi Prambanan, candi di Klaten ini tak masuk dalam klasifikasi dan dikelompokkan dalam bagian dari komplek Candi Prambanan karena ornamennya yang bernuansa Budha sedangkan Prambanan lebih kental bernuansa Hindu.

Pasca Gempa Yogya 2006

Sempat berdiri tegak dengan corak Budha yang kental, Candi Lumbung mengalami rusak parah karena dilanda gempa Yogya tahun 2006.

Banyak struktur bangunan candi yang bernuansa Budha ini yang ikut hancur dan runtuh yang sampai saat ini masih terlihat dengan jelas sisa reruntuhan batuannya.

Beberapa bangunan candi terpaksa dibiarkan rusak karena tak dapat lagi diperbaiki atau direkonstruksi ulang dan sebagai bukti sejarah dari kegagahannya dimasa dulu.

Penamaan

Tak ada informasi yang resmi terkait asal dan nama Candi Lumbung. Nama lumbung sendiri diberikan karena bentuk candi yang seperti tempat untuk menyimpan padi hasil panen yang oleh masyarakat Jawa disebut dengan Lumbung.

Fungsi

Sejumlah penelitian lain menyebut jika candi ini di bangun sebagai tempat persemayaman Triratna yang dalam kosmologi Budha berarti tiga mustika umat Budha yang nilainya bersifat agung dan mulia.

Triratna dalam Budha diwujudkan dalam bentuk simbol tiga mustika yang menjadi dasar bagi manusia untuk dimengerti, dipahami sekaligus dipahami yang dilakukan Sidharta Gautama dalam pencapaian Kebudhaannya.

Karenanya, keberadaan Candi Lumbung bagi umat Budha memiliki peran yang sangat penting bersama dengan Candi Borobudur dan candi-candi bercorak Budha lainnya.

Struktur Candi Lumbung

Candi Lumbung Magelang
Candi Lumbung Borobudur, Magelang

Komplek Candi Lumbung dikeliling candi-candi kecil atau Perwara dengan bentuk candi berupa atap setengah melingkar yang dikenal dengan nama Stupa sebagai ciri khas candi Budha.

Di bangun utama candi setinggi 2,5 meter ini terdapat 16 perwara kecil berukuran 3 meter dengan tinggi 1 meter yang dibangun mengelilingi candi utama dengan luas keseluruhan komplek Candi Lumbung seluas 350 meter.

Terdapat pahatan berbentuk sepasang manusia di dinding luar candi namun sebagian besar bangunan candi lainnya tak memiliki relief apapun.

Baca Juga : Wisata Lepen kencono

Fasilitas dan Tiket

Tarif Tiket Masuk Candi Lumbung

Karena berada dalam satu kawasan dengan Candi Prambanan, maka tiket yang diberlakukan sama dengan tiket masuk ke Candi Prambanan, dengan rinciannya;

  • Tiket Dewasa Rp. 40.000
  • Tiket anak-anak Rp. 20.000
  • Tiket Wisatawan Asing: USD 18
  • Tiket wisatawan asing anak-anak: USD 8

Jam Operasional

Jika Anda ingin datang ke Candi Lumbung, pastikan jangan terlalu sore karena objek wisata ini memiliki jam operasional dari pukul 06.00 – pukul. 17.00 sore.

Fasilitas

Selain menyajikan obyek wisata candi, di kawasan ini juga terdapat taman-taman bunga yang indah diantara rerimbunan pepohonan hijau yang sejuk yang bisa untuk spot-spot foto.

Selain itu, Anda juga bisa menikmati santapan-santapan kuliner serta souvenir khas yang masih berada dalam satu komplek dengan Candi Prambanan.  

Selain itu terdapat juga area parkir kendaraan yang luas dan sarana fasilitas ibadah, toilet dan lainnya untuk mendukung Anda ketika sedang datang ke lokasi ini.

Transportasi

Bila berangkat dari Jogja, Anda bisa naik bus Trans Jogja koridor 1A, Anda dapat langsung turun di depan kompleks Candi dengan harga tiket hanya Rp3.500 saja.

Bila keberangkatan dimulai dari Semarang, Anda bisa naik bus AKAP Semarang – Jogja dengan tarif sekitar Rp50.000. Lalu turun di Terminal Jombor.

Setelah sampai terminal Jombor silakan naik bus Trans Jogja koridor 1A dan turun di depan kompleks objek wisata ini dengan mudah.

Cara ke Candi Lumbung

Jika Anda dari Surabaya bisa dengan menggunakan bus Sugeng Rahayu / Sumber Slamet (ATB) atau bisa juga menggunakan bus EKA / MIRA.

Informasi pemesanan tiket bus Sugeng Rahayu dan EKA dapat dilakukan di ayonaikbis.com secara online:

Pesan tiket bus & travel semakin mudah di ayonaikbis.com tanpa harus antre dan tidak perlu install aplikasi lagi. Temukan kemudahan melakukan perjalanan dengan pesan tiket di ayonaikbis.com sekarang.

Sewa Bus Pariwisata

Jika Anda ingin lebih simpel dan nyaman saat hendak berkunjung ke wilayah pariwisata Klaten dan Yogykarta, Anda juga bisa memanfaatkan jasa sewa bus jogja atau sewa bus pariwisata lainnya dibawah ini:

Rental Mobil

Selain menawarkan jasa sewa bus Anda juga dapat menemukan informasi rental mobil di ayonaikbis.com, temukan berbagai macam mobil dengan fasilitas penyewaan yang beragam, pilihan unit mobil pun juga lengkap.

Nah itu tadi informasi mengenai wisata Candi Lumbung, Klaten yang bisa Anda masukan dalam daftar liburan bersama keluarga atau rombongan teman-teman kantor.

Jika informasi ini bermanfaat silakan Anda bagikan ke pada teman Anda, dan jika membutuhkan informasi wisata lainnya silakan tinggalkan komentar.

Baca Juga :

5/5 - (32 votes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.