Pabrik Gula Gondang Winangoen

Pabrik Gula Gondang Winangoen Pernah Merajai Pasar Gula Dunia

Diposting pada

Wisata ke museum Pabrik Gula Gondang Winangoen Klaten, banyak sekali cerita sejarah dan temukan informasi transportasi menuju lokasi dan harga tiket masuk untuk berwisata sejarah.

Di abad ke-19, Pulau Jawa menjadi pusat industri gula Indonesia dengan rantai pasokan yang menyebar hingga berbagai penjuru dunia. Dan, Pabrik Gula Gondang Winangoen menjadi salah satu pelopor industri gula pertama di Indonesia.

Kisah sejarah ini kami coba bagikan sekilas, sebelum Anda ingin berwisata ke lokasi PG Gondang Winangoen yang berlokasi di Klaten, Jawa Tengah.

Pabrik Gula Gondang Winangoen

Pabrik yang sudah ada sejak satu setengah abad yang lalu ini dibangun pada masa tanam paksa tahun 1860 melalui inisiatif penjajah Belanda di Indonesia.

PG Gondang didirikan oleh perusahaan asal Amsterdam, Belanda, NV Klattensche Cultuur Maatschappij yang pengelolaannya dilakukan oleh NV Mirandolle Voute & Co. yang berpusat di Semarang.

Nama PG Gondang

Anda perlu tahu bawah nma pabrik gula ini diambil dari nama lokasi tempat pabrik ini didirikan, yang ketika itu masih berada dalam wilayah Kawedanan Gondang Winangoen, Onderdestric Jogonalan, Karesidenan Surakarta.

Tepatnya di Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, lokasinya yang berada di tepi jalan lintas Jogja-Solo. Penamaan pabrik gula sesuai dengan lokasi ini pula belakangan diikuti oleh pabrik-pabrik gula di Indonesia saat ini.

Perjalanan PG Gondang

Kala itu, Pabrik Gula (PG) Gondang Winangoen sudah memanfaatkan teknologi yang lumayan canggih di masanya, hal ini ditandai dengan keberadaan mesin uap sebagai alat pemroses tebu buatan Lahaye & Brissoneau tahun 1884 yang didatangkan langsung dari Prancis.

Untuk distribusi batang-batang tebu hasil panen diangkut dengan kereta lori menuju ke gudang penyimpanan, yang kerangka dan jalurnya masih ada sampai saat ini.

Selain itu keberadaan alat-alat produksi lain seperti tempat penimbangan hingga gudang penyimpanan masih terawat di bekas lokasi pabrik yang kini menjadi Museum Gula.

Perubahan Nama PG Gondang Winangoen

PG Gondang Winangoen mengalami pasang surut usaha seiring dengan peralihan kekuasaan penjajah termasuk dampak dari perang dunia, meski demikian manajemen perusahaan masih tetap dikendalikan oleh NV Mirandolle Voute & Co. sebagai operator.

Namun, gempuran zaman hingga teknologi pengolahan gula yang sudah jauh tertinggal, membuat PG Gondang Baru tak mampu melawan dan bersaing.

Pada akhirnya tahun 2016, PG Gondang Baru benar-benar menghentikan operasionalnya setelah selama 59 tahun beroperasi dan pernah menjadi simbol identitas tak hanya bagi wilayah Klaten tapi juga Kota Solo.

Peralihan Pabrik Menjadi Museum Gula

Sejak masa peralihan itu pula, Gubernur Jawa Tengah kala itu, Soepardjo Roestam menginisiasi pembangunan museum gula di komplek PG Gondang Baru pada tahun 1982 yang masih berdiri sampai saat ini.

Museum gula yang menjadi museum gula terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki koleksi alat-alat produksi gula yang terbilang lengkap dengan teknologi pengolahan dari yang sederhana hingga yang modern.

Beberapa aset yang terbilang modern adalah kereta uap Mbah Slamet yang menjadi lokomotif utama untuk mendistribusikan tebu-tebu hasil panen maupun gula hasil produksi.

Wisata ke Museum Gula Gondang Baru

Mengunjungi museum gula ini Anda bisa menambah banyak wawasan tentang sejarah penjajahan Belanda di Indonesia dan juga mengetahui alat-alat yang ada di bekas pabrik gula Klaten ini.

Banyak hal khususnya seputar proses produksi gula dari masa ke masa yang akan Anda ketahui, termasuk alat transportasinya dari yang masih menggunakan hewan kerbau hingga kereta lori.

Selain itu alat penggilingan tebu tradisional yang menggunakan kerbau sebagai penggeraknya juga masih dapat Anda temui di lokasi museum Gondang Baru.

Spot Menarik Pabrik Gula Gondang

Secara khusus terdapat enam ruangan utama yang menyimpan berbagai koleksi yang menyajikan berbagai informasi perkembangan industri gula khususnya di Pulau Jawa.

Miniatur Pabrik Gula Gondang

Di ruang utama terdapat miniatur pabrik hingga peta lokasi sebaran pabrik gula di Jawa Tengah yang kala itu dijadikan sebagai pemasok tebu untuk PG Gondang Winangoen.

Melihat Alat Tanam

Kemudian di ruangan kedua, Anda dapat menemukan koleksi museum yang lebih menonjolkan tentang alat-alat tanam tebu.

Selain itu juga Anda akan mendapatkan informasi seputar jenis hama dan organisme pengganggu tanaman tebu dan informasi seputar varietas tebu yang berkualitas.

Melihat Proses Produksi

Beralih ke ruangan ketiga Anda akan menemukan jenis koleksi yang lebih cenderung ke proses awal produksi, mulai dari proses pembuatan karung gula yang dibuat langsung dengan mesin jahit, hingga timbangan untuk menimbang tebu-tebu hasil panen.

Ritual Upacara

Di ruang selanjutnya, Anda dapat menemukan dokumentasi ritual upacara sebagai pertanda musim giling tiba, upacara ini tak hanya dilakukan di PG Gondang Winangoen namun kebanyakan pabrik gula.

Ritual yang ditandai dengan pemotongan hewan ,seperti kerbau atau sapi ini menjadi kewajiban bagi setiap pabrik gula yang berkembang menjadi sebuah unsur budaya tersendiri.

Melihat Miniatur Ruang Manajemen

Sedangkan ruang kelima, lebih banyak menampilkan miniatur-miniatur ruang manajemen produksi seperti ruang administrasi hingga alat penunjangnya.

Beberapa alat seperti mesin tik hingga kamera dan mesin kalkulator lawas yang berukuran cukup besar bisa Anda temukan, selain itu pada dinding ruangan dipajang pula foto pimpinan perusahaan dari sejak awal pabrik gula Klaten ini berdiri.

Melihat Miniatur Alat Pengolah Tebu

Di bagian akhir museum,  terdapat miniatur berupa alat-alat produksi pengolahan tebu hingga menjadi gula siap jual, Anda akan mengetahui tentang mesin uap sebagai alat penggerak utama produksi dari molase dan endapan gula yang siap dikeraskan.

Selesai menikmati koleksi yang ada di dalam museum, Anda juga bisa beristirahat dan menikmati suasana pabrik gula yang sejuk di gazebo-gazebo yang sudah disediakan pengelola museum.

Selain itu Anda juga dapat menikmati jajanan kuliner di rumah makan yang ada di sekitar museum sambil mengabadikan momen-momen bangunan bersejarah pabrik gula terbesar di Asia Tenggara kala itu.

Baca Juga : Wisata Ubud Bali

Wisata Misteri PG Gondang Winangoen

Kawasan pabrik gula ini pernah juga dijadikan sebagai salah satu lokasi syuting film bertema sejarah berjudul Soekarno karena lokasi yang kental akan sejarah.

Pabrik Gula Gondang memiliki spot jalur-jalur kereta untuk mengangkut hasil panen tebu hingga bangunan kantornya, dan hal inilah yang menjadi ciri khas peninggalan Belanda.

Terkenal Angker

Selain itu, lokasi pabrik yang dianggap angker karena dianggap sebagai bangunan yang terbengkalai, oleh karena itu PG Gondang juga sering dijadikan sebagai obyek wisata misteri untuk menguji nyali siapapun yang berkunjung ke tempat ini, khususnya di malam hari.

Suara Mistis

Keangkeran tempat ini semakin kental dengan cerita-cerita mistis yang beredar seputar keberadaan sosok noni Belanda, hingga sosok hitam besar.

Hal lain yang menambah kemistisan lokasi ini adalah seringnya mesin penggilingan tebu yang menyala dan beroperasi sendiri meskipun tempat ini sudah tak lagi difungsikan sejak lama.

Konon pula, warga sering mendengar suara rintihan dan suara tangisan dari pabrik gula Gondang Winangoen yang dulunya pernah dijadikan sebagai lokasi penyekapan para aktivis Gerwani dan Barisan Tani yang terafiliasi dengan organisasi PKI.

Makam dan Artefak

Selain itu terdapat pula makam sepanjang 2 meter yang disebut sebagai makam Mr. Meyer yang menjadi direktur pertama PG Gondang Winangoen.

Didalam museum gula Goendang juga terdapat beberapa artefak bersejarah seperti yoni hingga patung Ganesha hingga patung era mataram semakin menambah kesan mistis pabrik gula ini.

Suasana mistis juga terlihat di bagian belakang pabrik yang menjadi tempat penyimpanan hingga rongsokan lokomotif dan kerangka kereta maupun lori yang tak terawat dan tertutup oleh rimbunnya semak belukar.

Ritual Upacara Cembengan

Aktivitas astral di pabrik gula ini juga tak terlepas dari ritual upacara Cembengan yang dilakukan tiap kali musim giling tebu tiba.

Ritual Upacara Cembengan dilakukan dengan mengarak tebu-tebu hasil panen yang siap diolah menjadi gula yang diakhiri dengan memberikan sesajen kepala kerbau dan pagelaran wayang semalam suntuk.

Ritual ini dipercaya untuk memberikan hasil produksi gula yang maksimal serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama masa produksi berlangsung, seperti kecelakaan kerja atau kualitas gula yang dihasilkan lebih baik.

Setelah tak dioperasikan lagi, pabrik gula ini semakin terkesan mistis dengan banyak aktivitas makhluk-makhluk halus yang pada akhirnya dijadikan sebagai lokasi untuk wisatawan yang memiliki minat khusus yaitu wisata misteri.

Tiket Masuk Museum PG Gondang

Museum Gula Gondang Winangoen memiliki jam operasional dari pukul. 08.00 – pukul 15.00. Tiap pengunjung dikenakan tiket masuk yang relatif terjangkau hanya Rp.5 ribu per pengunjung.

Namun bagi Anda yang ingin berkeliling museum bisa menumpang montit dengan biaya Rp.7.500 per pengunjung.

Lokasi Museum Gula Gondang Winangoen

Museum ini terletak di KM 25 Jalan Raya Yogya-Solo, yang masuk dalam wilayah Desa Plawikan, Jogonalan, Kabupaten Klaten. Ada banyak akses untuk menuju ke Museum Gula Gondang Baru ini.

Transportasi Ke Pabrik Gula Gondang

Bandara

Jika melalui Anda dari luar daerah yang ingin datang kelokasi ini bisa menggunakan pesawat dan turun di Bandara Adisumarmo Solo atau di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA),

Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat dengan bus atau angkutan lain yang banyak tersedia bus-bus dengan jalur Jogja – Solo.

Stasiun Kereta Api

Jika Anda menggunakan kereta api, silahkan transit di stasiun terdekat baik di Yogya melalui Stasiun Tugu atau melalui Stasiun Balapan Solo,

Kemudian Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan memanfaatkan angkutan umum atau bus tujuan Solo atau tujuan Yogyakarta.

Terminal Bus

Jalur lainnya yang bisa Anda pilih adalah dengan menggunakan bus, karena Anda dapat turun di Terminal Ir.Soekarno di daerah Buntalan, Klaten kemudian dilanjutkan dengan menumpang angkutan menuju ke Desa Plawikan.

Dan apa bila Anda dari Terminal Giwangan Yogyakarta atau terminal bus Tirtonadi dapat menggunakan bus tujuan Solo seperti PO Sedya Utama, PO Jaya Putra, PO Suharno dan lainnya.

  • Tarif bus PO Jaya Putra (Non AC) : Solo – Klaten : Rp. 15.000
  • Tarif bus PO Suharno (Non AC): Solo – Jogja : Rp. 20.000

Jika Anda dari Surabaya dapat langsung turun didepan Museum Gula Gondang dengan menggunakan bus Sugeng Rahayu / Sumber Slamet (ATB) atau bisa juga menggunakan bus EKA / MIRA.

Informasi pemesanan tiket bus Sugeng Rahayu dan EKA dapat dilakukan di ayonaikbis.com secara online:

Atau bisa juga menghubungi agen penjualan tiket bus EKA / Sugeng Rahayu:

Sewa Bus

Jika ingin lebih simpel dan nyaman saat hendak berkunjung ke Museum Gula Gondang Winangoen dan berbagai obyek wisata di Klaten lainnya, Anda bisa memanfaatkan jasa sewa bus jogja atau sewa bus pariwisata lainnya.

Rental Kendaraan

Selain menawarkan jasa sewa bus Anda juga dapat menemukan informasi rental mobil di ayonaikbis.com, temukan berbagai macam mobil dengan fasilitas penyewaan yang beragam, pilihan unit mobil pun juga lengkap.

Nah itu tadi informasi mengenai tempat wisata Klaten Pabrik Gula Gondang Winangoen Klaten yang bisa Anda masukan dalam daftar liburan bersama keluarga atau rombongan teman-teman kantor.

Jika informasi ini bermanfaat silakan Anda bagikan ke pada teman Anda, dan jika membutuhkan informasi wisata lainnya silakan tinggalkan komentar.

Baca Juga :