Pariwisata Corona

Halo Pak Pemerintah, Pariwisata & Transportasi Menunggu Ajal

Diposting pada

Inilah jeritan ribuan orang yang hidup dari Pariwisata & Transportasi yang menunggu ajal jika dibiarkan tanpa perhatian, semoga tulisan ini segera dibaca dan jadi perhatian pemerintah.

Pariwisata & Transportasi Menunggu Ajal

Hari ini tentu menjadi masa-masa sulit, bukan hanya dari satu bidang kehidupan saja atau hanya kepada sebagian orang. Akibat Covid-19 semua orang dan semua negara juga mengalami masa sulit ini.

Bukan hanya memerangi virus corona saja, tapi tentunya hal terberat adalah memastikan semua orang sehat dan juga dapat hidup tanpa kelaparan.

Jadi tulisan ini hanya untuk menyambung suara dari apa yang dirasakan oleh teman-teman di dunia pariwisata, transportasi, rental mobil, toko oleh-oleh dan semua orang yang menggantungkan hidupnya disektor ini.

Bagi Anda yang membaca tulisan ini dan merasa keluhannya atau uneg-unegnya belum tersampaikan, silakan tinggalkan dikolom komentar.

Dan BAGIKAN artikel ini agar dapat segera sampai kepada pihak pengambil keputusan yaitu “Pemerintah” agar diberikan kebijakan untuk meringankan beban kita semua.

Perhatian Ojol, Transportasi Lain Bagaimana ?

Ojol
Diskon 50% Isi BBM di SPBU Pertamina Khusus Ojol

Sangat baik jika pemerintah sudah membantu teman-teman yang mencari nafkah sebagai ojok online yang memang menggantungkan hidupnya dari jalanan.

Beberapa perhatian pemerintah seperti keringanan “libur” kredit Bank dan juga bantuan tunai mulai digelontorkan, bahkan melalui Pertamina Ojol juga mendapatkan Diskon 50% BBM di SPBU Pertamina.

Namun apakah perhatian pemerintah hanya kepada Ojol saja ?

Tidak iri dengan kebijakan pemerintah kepada rekan-rekan Ojol, namun melihat dari sisi transportasi ada banyak orang yang menggantungkan hidupnya juga didunia transportasi lainnya seperti:

  • Angkot
  • Bentor (Becak Motor)
  • Bajaj
  • Bus AKDP
  • Bus AKAP
  • Bus Pariwisata
  • Rental mobil
  • Dan lainnya

Ada berapa banyak keluarga yang menggantungkan hidupnya di dunia transportasi ini, yang segera kelaparan karena tidak dapat mencari nafkah.

Pariwisata Tutup

Semenjak kebijakan tempat-tempat wisata ditutup, secara perlahan namun pasti semua orang yang hidup dibawah dunia pariwisata akan kelaparan.

Mulai dari petugas ditempat wisata, tukang parkir, penjual jajalan, warung makan, sewa bus, rental mobil, rental motor, pedagang asongan, toko oleh-oleh, toko merchandise bus, rumah makan dan lainnya.

Semua orang juga membutuhkan kehidupan, hal ini dapat dilihat dari beberapa status pengusaha transportasi di Indonesia yang mulai menyerukan keluhannya sebagai berikut.

Jeritan Pelaku Usaha Transportasi & Pariwisata

Berikut ini status facebook dari bus pariwisata Abisatya Pekalongan yang menyerukan keluh kesahnya.

Bus Pariwisata Karena Corona
Status facebook Abisatya

Apakah saya pantas mengeluh..??
Sebagai mahluk tuhan, sy hanya boleh mengeluh kepada tuhan, tapi sebagai insan pariwisata, saya patut dan harus mengeluhkan keadaan ini, keluh kesah ini bukan hanya untuk saya pribadi, tapi juga untuk semua pihak yang selama ini turut serta memperjuangan pariwisata indonesia dan juga yang menggantungkan nafkah dan hidup didalamnya.
Sy hanya ingin menyuarakan kesedihan dan keluh kesah yg tertahan di dada kami selama ini..

Covid-19 memaksa kami harus libur total selama 3 bulan, tanpa aktivitas, tanpa pendapatan dan harus tetap menunaikan apa yang jadi tanggung jawab kami, seperti nafkah keluarga, kewajiban gaji karyawan, kewajiban pembayaran cicilan, dan tanggung jawab lain yang berkaitan dengan klien wisata kami, dan yg kami rasakan saat ini, semua kewajiban ini sungguh sangat sulit bagi kami untuk terus kami tunaikan sesuai dengan keharusan, dan saat ini belum genap 1 bulan kami berdiam tanpa aktivitas, kami sudah mengalami kesulitan yang lebih dr apa yg kami bayangkan, bagaimana nantinya jika harus 3 bulan..

Kemana kami harus mengadukan nasib kami..?

Sementara kebutuhan dan kewajiban pembayaran kami masih terus berjalan..
Kami pantas mendapatkan perhatian, bantuan dan keringanan atas beban berat dipundak kami saat ini, kami berusaha tegar, meskipun sebenarnya tak berdaya,

Kepada seluruh penikmat pariwisata, doakan kami kuat melewati ini..
kepada seluruh rekan2 pariwisata, ayo kita bersatu, kuatkan hati dan eratkan genggaman tangan kita, jangan sampai ada rekan kita yang hancur sendirian.

Kepada pemerintah, perhatikanlah kami, kami tidak memaksa untuk dibantu, karena banyak yang senasib dengan kami, tapi seandainya anda dipemerintah berkenan membantu dan memberi kami solusi, kami sangat berterima kasih dan akan secepatnya memberi devisa lagi kepada negara…
Tuhan, kami sudah memohon pertolongan lewat sholat dan sabar, kabulkanlah doa kami, kuatkan kami, sehatkan kami, lancarkan jalan dan rezeki kami serta angkatlah wabah corona ini.

Abisatya trans pekalongan..

Selain itu beberapa status dari facebook IPOMI (Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia) juga menyampaikan keluh kesahnya.

IPOMI
Facebook IPOMI

Kamis 16 April 2020,

Wabah Covid-19 memaksa roda bus melambat dan perlahan-lahan menuju berhenti berputar.

Roda bus pariwisata yang sudah melambat sejak Januari harus berhenti di awal Maret, bahkan sebagian sudah berhenti di Februari.

Roda bus reguler AKAP dan AKDP mulai terasa berat berputar di akhir Maret.

Kini, April rasanya semakin berat roda bus berputar, bukan karena penumpang yang penuh sesak tetapi karena beban lain yang terus bertambah.

Biaya-biaya rutin mulai menekan, modal mulai tergerus dan aset mulai terbengkalai. Satu bus berhenti berputar, bukan hanya dua-tiga kru bus yang tak memiliki pendapatan. Sistem pendukung juga terhenti, ada agen dan rumah makan untuk bus reguler, tempat wisata hotel/penginapan, toko oleh-oleh dan kerajinan untuk bus pariwisata juga terkena imbasnya.

Semoga wabah Covid-19 segera berlalu.

Itu tadi hanya sebagian status saja karena masih banyak lagi beberapa keluhan pengusaha transportasi dan orang-orang yang hidup disektor pariwisata yang meminta perhatikan dari pemerintah.

Berbagi dan Bertahan

Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab tentunya harus memperhatikan kehidupan semua karyawan yang tidak dapat lagi berkerja.

Karena armada bus dan mobil untuk mencari nafkah harus terpaksa parkir digarasi, dan tidak ada lagi kegiatan selain menunggu kepastian.

Berikut ini beberapa contoh perusahaan otobus yang memberikan sembako kepada karyawan yang tidak dapat berkerja agar tetap hidup bersama keluarganya.

Bus Pariwisaya Wijaya Tour Berbagi Sembako

Bus pariwisata Wijaya Tour membagikan sembako kepada karyawan agar tetap bertahan hidup. Status ini diupload oleh owner Wijaya Tour Bp. Wijaya distatus facebooknya.

Berusaha untuk meringankan beban hidup mereka di saat sulit seperti sekarang meski tdk seberapa, minimal untuk makan sehari2..
Merekalah pejuang2 jalanan yg ikut berperan dalam meramaikan dunia pariwisata di Indonesia..
Kalian yg sabar ya broo, jangan menyalahkan apalagi marah sama keadaan..
Karena sampai saat ini masih ada yg sangat peduli sama kehidupan kalian. Yang penting kalian harus tetap kuat dan sehat..
Kita sama2 berdoa semoga keadaan segera pulih. Dan kita akan tetap berjuang utk memajukan pariwisata Indonesia..💪💪😍

#salamsehat
#bangkitlahpariwisataindonesia

Pembagian Sembako Bus Pariwisata Wijaya Tour
Pembagian Sembako Wijaya Tour

Sumber Alam Lelang Bus & Kursus Setir Bus

Perusahaan bus AKAP Jakarta – Jogja Sumber Alam pun melakukan beberapa hal untuk dapat menghidupi karyawan dan roda kehidupan dapat terus berjalan.

Beberapa hal yang dilakukan adalah dengan melelang sebuah bus berbodi Legacy Sky SR 1 bermesin Golden Dragon.

Yang mana hasil dari penjualan bus ini, setengahnya akan didonasikan untuk Covid 19 dan setengahnya untuk membantu karyawan yang tidak operasional.

Selengkapnya silakan tonton dichannel Youtube Sumber Alam.

Lelang Bus Sumber Alam

Selain itu pemilik PO Sumber Alam Bp. Anthony juga membuat sebuah konten kursus setir bus yang mana hal ini juga dapat memberikan tambahan bagi driver PO Sumber Alam.

Itu tadi hanya beberapa contoh keluh kesah dan cara bertahan hidup di dunia transportasi dan pariwisata Indonesia, hal ini jika didiamkan tentunya akan menjadi boom waktu untuk meledak.

Saatnya Memberikan Kebijakan

Kiranya pengambil kebijakan dan keputusan yaitu pemerintah segera memberikan perhatian, sebelum terjadi PHK besar-besaran dan pengusaha gulung tikar yang nantinya juga akan membebani pemerintah.

Kami yakin pemerintah mampu memberikan solusi terbaik bagi kehidupan rakyatnya yang mulai kelaparan, dan tentunya perhatian pemerintah untuk segera membuat keputusan terbaik akan menjadi udara segar.

Kami harapkan tulisan ini dapat menjadi bahan perhatian dan tentunya kami berdoa Pandemi Corona ini segera usai dan roda kehidupan dapat kembali normal.

*Tulisan ini tidak bermaksud menyudutkan pihak manapun, jika ada salah kata kami memohon maaf.

Dan bagi pembaca sekalian yang rindu menikmati Indahnya wisata Indonesia, nikmatnya menggunakan transportasi umum seperti dulu lagi, bantu kami untuk membagikan artikel ini.

Dengan membagikan artikel ini, Anda juga sudah membantu banyak orang untuk tetap bertahan hidup dan mendapat kepastian.

“Salam dari Ayonaikbis.com & rakyat yang rindu piknik dan jalan-jalan”

""